Press "Enter" to skip to content

SWR Meter – Fungsi dan Kegunaannya

Sebagai seorang amatir radio atau penggiat broadcaster komunikasi radio tentu sudah tahu apa itu SWR Meter. Standing Wave Ratio (SWR) atau biasa disebut VSWR ( Voltage Standing Wave Ratio) kalau diterjemahkan secara bebas adalah, Perbandingan Tegangan Gelombang Berdiri. Bisa jadi kata“ berdiri” di sini hendak memunculkan kesan ataupun persoalan tertentu. Apabila impedansi pada kabel koaksial tidak cocok dengan transceiver hingga akan muncul daya refleksi( reflected power) pada kabel yang berinterferensi dengan daya maju( forward power). Interferensi ini menciptakan gelombang berdiri( standing wave) yang besarnya bergantung pada besarnya daya refleksi.

Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu transmitter RF yang dilalukan suatu transmisi line( misal: cable coax, feeder, dll) tidak lagi mempunyai bentuk sebagai sinyal sinusoidal yang sempurna, akan tetapi mirip dengan sinyal sinusoidal yang sudah disearahkan oleh suatu diode rectifier, dimana porsi negatif dari sinyal sinusoidal dibalik jadi positif seluruhnya, makanya kesan awal yang dapat dilihat oleh para researcher dikala itu merupakan berdiri ataupun“ Standing Wave”. Sifat dari gelombang elektromagnetik ini yakni bisa terpantul( reflected) apabila menemui impedansi yang tidak sama( matched) dengan impedansi saluran transmisi yang dilaluinya. Sesuai dengan kaidah” Setengah Daya Maksimum”, dimana daya di beban akan maksimum pada disaat impedansinya cocok dengan impedansi saluran transmisi! ataupun dengan kata lain, tidak terdapat gelombang terpantul yang kembali ke saluran transmisi, yang menyebabkan transceiver jadi saturasi ataupun efeknya transistor final bakal” jebol”.

Pada kondisi impedansi antenna dan impedansi saluran transmisi tidak sesuai (matched), biasanya ditunjukkan dengan VSWR > 1, maka beberapa efek berikut akan dirasakan:

  • Daya RF yang sampai di antenna tidak optimum, sehingga pancaran tidak akan jauh/optimum.
  • Bercampurnya gelombang maju (forward) dan gelombang pantul (reflected) kemungkinan akan mempengaruhi kualitas suara pancaran, mungkin saja terdengar parau atau tidak bulat.
  • Nilai VSWR yang terlalu tinggi (VSWR > 2), akan membuat RF Linear Amplifier mengalami saturasi, yang biasanya terasa “over heating” dan bila dibiarkan terus-terusan akan membuat rusak komponen di Final.

Dalam notasi matematis, VSWR atau SWR tidak memiliki dimensi karena merupakan perbandingan 2 buah variable yang berdimensi sama (voltage). Dengan rumus sebagai berikut:

SWR = [1 + Rc] / [1 – Rc]

Dimana:

RC = | [ZL – Zo] / [ZL + Zo] |
ZL = impedansi input antenna (beban)
Zo = impedansi saluran transmisi (coax, feeder, dll)
Bila ZL atau Zo merupakan bilangan imajiner atau khayal, maka ZL atau Zo ini merupakan magnitudo dari bilangan tersebut.
Kita ambil contoh:

Contoh 1: Zo (Transmittion Line) = 50 Ohm, ZL (Antenna) = 50 Ohm

Maka, RC = [50-50]/[50+50]=0, maka SWR=[1+0]/[1-0]=1 (kondisi ini disebut matched)

Contoh 2: Zo = 50 Ohm, ZL = 100 Ohm, maka SWR = 2

Contoh 3: Zo = 50 Ohm, ZL = 25 Ohm, maka SWR = 2

Sebuah antenna dipole 1/4 lambda (masing-masing sayap panjangnya 1/4 lambda, total kedua sayap 1/2 lambda) memiliki impedansi input yang hampir murni dengan nilai mendekati 50 Ohm, makanya antenna ini akan memberikan pembacaan VSWR atau SWR mendekati 1 (matched).

Pada kondisi impedansi antenna dan impedansi saluran transmisi tidak sesuai (matched), biasanya ditunjukkan dengan VSWR >1, maka beberapa efek berikut akan dirasakan: Daya RF yang sampai di antenna tidak optimum, sehingga pancaran tidak akan jauh optimum

Bercampurnya gelombang maju (Forward) dan gelombang pantul (reflected) kemungkinan akan mempengaruhi kualitas suara pancaran, mungkin saja terdengar parau atau tidak bulat. Nilai VSWR yang terlalu tinggi (VSWR >2), akan membuat RF Linear amplifier mengalami saturasi, yang biasanya terasa “over heating” dan bila dibiarkan terus-terusan akan membuat rusak komponen di Final. Berikut ini salah satu skema rangkaian SWR :

Melihat dari paparan diatas fungsi alat ukur SWR meter adalah untuk melihat tingkat kesesuaian impendasi antara perangkat transceiver dengan antena yang disebut dengan istilah matched dengan menunjuk pada nilai yang terendah pada alat ukur tersebut.

Jadi kegunaan swr meter adalah untuk menjaga agar ketika seorang amatir saat melakukan komunikasi radio yang bekerja pada frekwensi tertentu dapat selalu menjaga nilai matching-nya sebuah antena terhadap perangkat yang digunakan agar terhindar dari kerusakan.

*referensi:
yd1chs.wordpress.com/2008/11/14/membuat-swr-meter-homebrew-swr-meter
alat2ukur.blogspot.com/2015/11/swr-meter-standing-wave-ratio.html

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mission News Theme by Compete Themes.